Cerita ini merupakan hasil pemikiran pribadi dan fiktif belaka. Apabila terdapat kesamaan nama, karakter tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Kring...! Kring...!
"Sama-sama, bila ada yang ingin kamu tanyakan bisa langsung mencari ibu ya.. Ibu siap membantu kamu. Yuk masuk nak" ucap Bu Ayu sambil membuka pintu kelas 12-4.
Suara bel sekolah terdengar, tanda siswa-siswi memasuki kelas untuk memulai pembelajaran. Hari ini sangat cerah, seorang perempuan berhijab yang memakai kacamata dengan tas biru di pundaknya. Ia merupakan siswi baru di sekolah tersebut, pindahan dari kampung di Pulau Jawa. Sekolah bertingkat 3 dengan lapang yang cukup luas membuat ia kagum, betapa indahnya sekolah ini. Ia berharap tempat inilah yang dapat mecapai cita-citanya.
"Aku berharap ini merupakan langkah yang baik untuk gapai cita-citaku" gumamnya melangkah mencari ruang guru berada.
Ia berjalan sambil melihat sekeliling sekolah. Masih terkagum-kagum karena berbeda dengan waktu ia sekolah di desa. Hingga akhirnya ia menemukan juga ruang guru berada, lalu mengetok untuk masuk ke ruang tersebut.
Tok! Tok! Tok!
"Assalamualaikum, permisi" ucapnya seraya memasuki ruangan tersebut.
"Walaikumsalam, masuk nak. Kamu cari siapa ya?" tanya seorang guru dengan nada yang lembut.
"Perkenalkan nama saya Aratrika Putri Anjani dipanggilnya 'Ara', saya murid pindahan dari desa bu.." ucapnya dengan santun, tak lupa salim saat bertemu guru tersebut.
"Oh.. Murid baru ya.., perkenalkan juga nama ibu Mahaning Serayu biasanya dipanggil 'Bu Ayu'. Saya guru mata pelajaran Fisika sekaligus wali kelas 12-4. Saya sudah diberi informasi dari wakil kepala sekolah bahwa hari ini ada murid baru yang masuk ke kelas saya. Mari saya antar ke kelas 12-4" ucap Bu Ayu.
"Terima kasih banyak bu.." ucap Ara sambil mengikuti Bu Ayu melangkah.
"Sama-sama, bila ada yang ingin kamu tanyakan bisa langsung mencari ibu ya.. Ibu siap membantu kamu. Yuk masuk nak" ucap Bu Ayu sambil membuka pintu kelas 12-4.
Kelasnya sunyi, semuanya sedang menulis, ada yang bermain gawai di laci meja belajar, ada juga yang tidur, dan membaca buku. Walau sunyi kelas ini juga bersih, rapih, juga enak dipandang. Hal ini membuatnya merasa aman juga nyaman, ia mungkin tidak akan terganggu dengan kegiatan mereka ke depan. Suara Bu Ayu terdengar bertanda mereka menghentikan kegiatan mereka sejenak.
"Selamat pagi anak-anak! Hari ini kita kedatangan teman baru, ibu harap kalian dapat berteman baik dan saling membantu satu sama lain. Ayo nak perkenalkan dirimu!" ucap Bu Ayu dengan senang.
"Halo semua! Perkenalkan namaku Aratrika Putri Anjani, kalian bisa memanggilku 'Ara' salam kenal semuanya!" ucapnya dengan riang tak lupa senyum yang merekah.
"Hai Aratrika! Salam kenal ya..." sorak anak-anak kelas 12-4.
"Baik teman-teman semua, ibu harap kalian dapat membantu Aratrika dalam akademik dan saling membantu ya... Nak Ara bisa duduk di bangku yang kosong" ucap Bu Ayu.
"Nggih bu, terima kasih" ucapnya sambil menuju tempat duduk, tidak lupa senyum saat melewati teman-teman.
"Kalian bisa melanjutkan pembelajaran kalian ya... Mata pelajaran apa sekarang?" tanya Bu Ayu kepada anak kelas 12-4.
"English bu..., tapi Mister 'tuan' Ben sedang ada tamu. Jadi kita disuruh belajar mandiri tentang Speaking 'berbicara'." ucap salah satu anak yang ternyata merupakan ketua kelas 12-4.
"Oke, dilanjutkan saja ya nak, tetap semangat. Ibu tinggal ya.." ucap Bu Ayu.
"Baik bu..." ucap anak kelas 12-4 serentak.
Setelah Bu Ayu keluar kelas, anak-anak langsung melanjutkan kegiatan mereka masing-masing. Ara duduk bersebelahan dengan seorang perempuan berambut coklat gelap, kulitnya bening, juga alisnya bagai semut berbaris. Sadar akan diperhatikan ia pun menoleh lalu tersenyum kepada Ara.
"Halo Ara! Senang berkenalan denganmu. Namaku Meera Jyoti, kamu bisa memanggilku 'Meera' jika kamu butuh bantuan jangan sungkan meminta kepadaku ya..." ucap Meera.
"Halo Meera! Baik, terima kasih sudah mau membantuku ya... Semoga kita dapat berteman baik" ucapnya sambil tersenyum manis.
"Sama-sama, omong-omong apa kesukaanmu? Menonton? Bermain? Musik?" tanya Meera sambil menebak-nebak kesukaan Ara.
"Haha.. Kamu terlalu banyak menebak, aku suka menonton film asing atau barat. Kalau kamu, apa yang kamu suka?" Ara menjawab dan bertanya kepada Meera.
"Kalau aku suka menonton film juga! tapi, aku sukanya film Disney soalnya bahasa asing di film tersebut mudah dipahami oleh usia kita saat ini" ucap Meera.
"Kalau aku suka menonton film juga! tapi, aku sukanya film Disney soalnya bahasa asing di film tersebut mudah dipahami oleh usia kita saat ini" ucap Meera.
"Kau benar, Ayahku bilang ‘belajar bahasa asing melalui film dapat menambahkan kosakata, frasa dan idiom’ sehingga dapat menambah pemahaman bahasa asing" ucap Ara dengan antusias.
"Iya, apa yang dibilang oleh ayahmu benar. Warren Buffet juga berkata 'Semakin kamu belajar, semakin banyak yang kamu dapatkan'."balas Meera.
"Ternyata kita memiliki kesukaan yang sama ya... Oh iya, bagaimana kalau nanti kita makan siang bersama? Aku membawa cemilan untukmu" ucap Aratrika mengajak Meera.
"Boleh tuh... Wah... Terima kasih banyak yaa Ara" ucap Meera dengan senang.
"Sama-sama, aku sudah sengaja menyiapkan ini untukmu" ucap Ara dengan senyum lembut dan tulus.
Kring...! Kring...!
Bel istirahat sudah berbunyi, anak kelas 12-4 beranjak dari tempat duduknya untuk mengisi perut yang sudah meronta-ronta. Ada beberapa juga yang masih di kelas contohnya Ara dan Meera. Mereka makan dengan khidmat sampai selesai. Lalu mereka berbincang-bincang tentang banyak hal. Hingga bel masuk berbunyi, mereka saling membantu saat mata pelajaran dimulai sampai bel pulang sekolah berbunyi.
"Meera, rumahmu dimana? biar aku antar. Hari ini ayahku libur bekerja jadi beliau menjemput, sekaligus memperkenalkanmu ke ayahku" ajak Ara.
"Terima kasih Ara atas ajakanmu, tapi tidak usah diantar sebab rumahku dekat dari sekolah. Hanya beberapa meter saja, jika kamu ingin ajak aku untuk bertemu ayahmu boleh kok.. Sekalian kita pergi bersama sampai gerbang sekolah" ucap Meera menolak halus ajakan Ara.
"Oke deh, Ayok kita pulang Meera" ucap Ara.
"Oke deh, Ayok kita pulang Meera" ucap Ara.
"Yuk!" ucap Meera menerima ajakannya.
Seusai bertemu dengan ayahnya Ara, mereka menjalani hari seperti biasa bahkan lebih dekat dari hari sebelum-sebelumnya. Ara dan Meera sering bermain, mengerjakan tugas, jalan-jalan dan, berbelanja bersama. Banyak yang mereka lalui bersama dari suka menjadi duka begitupun sebaliknya. Hingga tak terasa waktu berlalu terlalu cepat, mereka pun lulus. Walaupun sudah lulus dan kuliah di tempat yang berbeda, Ara dan Meera tetap berkomunikasi. Bahkan saat libur kuliah, mereka meluangkan waktu untuk bertemu. Itulah awal persahabatan mereka dimulai sampai mereka melanjutkan pendidikan jenjang lebih tinggi.
Seusai bertemu dengan ayahnya Ara, mereka menjalani hari seperti biasa bahkan lebih dekat dari hari sebelum-sebelumnya. Ara dan Meera sering bermain, mengerjakan tugas, jalan-jalan dan, berbelanja bersama. Banyak yang mereka lalui bersama dari suka menjadi duka begitupun sebaliknya. Hingga tak terasa waktu berlalu terlalu cepat, mereka pun lulus. Walaupun sudah lulus dan kuliah di tempat yang berbeda, Ara dan Meera tetap berkomunikasi. Bahkan saat libur kuliah, mereka meluangkan waktu untuk bertemu. Itulah awal persahabatan mereka dimulai sampai mereka melanjutkan pendidikan jenjang lebih tinggi.
THE END